Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0

Header Menu


Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0

Referensi
Sabtu, 17 Agustus 2019

Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0
Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0
Teknologi adalah hal yang terus berkembang tidak ada ujungnya, saat ini kita pasti tidak jauh dengan yang namanya teknologi. Apapun yang kita kerjakan pada saat ini selalu berkaitan dengan teknologi, dan sekarang ini kita juga harus bersiap dengan yang namanya Revolusi Industri 4.0.

Pada saat debat Capres 2019 pertama kalinya saya mendengan kata "Revolusi Industri 4.0", bagi masyarakat yang ketinggalan info pasti belum mengerti juga mengenai Revolusi Industri 4.0 ini. Sebelum saya ke topik utama, saya akan menjelaskan sedikit mengenai sejarah Revolusi Industri 4.0.

Sejarah Revolusi Industri


  • Revolusi Industri 1.01764
    Sejarah Revolusi Industri pertama kali terjadi pada 1764, dimana mesin uap sudah di gunakan oleh industri di Inggris. Membuat industri pada saat itu lebih efisien yang membuat skala penggunaan mesin uap sangatlah masif, kemudian teknologi ini merambah ke seluruh Eropa.
  • Revolusi Industri 2.01870
    Revolusi Industri 2.0 terjadi pada tahun 1870, karena adanya penemuan cahaya atau listrik. Setelah ditemukannya listrik dan cahaya ini, membuat industri pada saat itu jauh lebih efisien serta efektif dari priode sebelumnya.
  • Revolusi Industri 3.01969
    Revolusi Industri 3.0 terjadi pada tahun 1969, dimana penggunaan Komputer di awali oleh Amerika Serikat, sehingga penggunaan komputer dan teknologi yang lebih canggih membuat Revolusi Industri meningkat di Dunia secara menyeluruh.
  • Revolusi Industri 4.02016 - Sekarang
    Pada tahun 2016 di World Economic Forum (WEF) yang berlokasi di Davos, mengumumkan bahwa tahun 2016 adalah tahun Revolusi Industri 4.0. Pada Revolusi Industri 4.0 sebenarnya masih sama dengan penggunaan teknologi di Revolusi Industri 3.0, tetapi sudah di kembangkan lebih lanjut sehingga membuat teknologi ini jauh lebih tinggi, yaitu penggunaan Teknologi Digital.

Pada Revolusi Industri 4.0 ini kita bisa melihat banyak penggunaan teknologi dimana membuat faktor produksi dalam industri jauh lebih sedikit kemudian menghasilkan output jauh lebih banyak. Inovasi yang terjadi pada Revolusi Industri tentu akan menggantikan inovasi lama, karena inovasi baru lebih efisien tetapi harus ada yang digantikan atau dirubah.

Perubahan Akibat Revolusi Industri pada Pekerjaan Manusia

Perubahan yang terjadi dapat kita contohkan seperti E-Commerce, dulu kita harus bersusah payah pergi ke pasar tradisional, atau ke mall-mall untuk membeli baju baru. Namun di era Revolusi Industri 4.0 ini kita dapat merasakan teknologi yang dinamakan E-Commerce.

Kemudian adanya Internet of Things (IoT). Untuk yang belum tahu, IoT ini adalah penggunaan internet dalam segala hal, misalnya penggunaan internet untuk menjalankan alat-alat rumah tangga yang dapat di jalankan hanya melalui smartphone menggunakan Wifi.
Revolusi industri 4.0 tingkatkan produktivitas
Internet of Things

Masih banyak lagi perubahan yang terjadi akibat Revolusi Industri 4.0 ini, selain itu banyak juga yang mengkhawatirkan mengenai hal-hal yang bisa menggantikan peran manusia, seperti contoh dalam sebuah pekerjaan atau profesi yang dilakukan manusia.

Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0Kita ambil contoh GO-JEK dan Uber, inovasi teknologi yang awalnya di demo oleh banyak pihak, seperti supir taksi konvensional, dan ojek pangkalan karena penurunan pelanggan terhadap pihak ini. Dengan kata lain kita sudah bisa melihat secara jelas bahwa pekerja lama yang belum masuk ke dalam Revolusi Industri 4.0, menjadi korban dari Revolusi Industri yang terjadi.

Walaupun di lihat dari skala kesejahteraannya, manusia atau orang yang sudah bergabung dengan GO-JEK dan Uber ini memiliki kesejahteraan hidup lebih tinggi, tetapi berakibat pada pengurangan pendapatan dari supir taksi konvensional, dan ojek pangkalan.

Industry 4.0 Tingkatkan Produktivitas, Tenaga Kerja, dan PasarAkhirnya para pemain lama yang masih bertahan berdemo, serta mendesak pemerintah untuk mengeluarkan regulasi yang membatasi para pelaku inovasi seperti GO-JEK. Namun Presiden Joko Widodo yang sudah memiliki visi inovasi, karena beliau adalah seorang pengusaha. Kemudian melarang Kementrian untuk melanjutkan regulasi yang menghambat inovasi ini.

Dari dampak yang di timbulkan oleh hasil pemikiran ini, akhirnya pemain lama berkolaborasi dengan para pelaku inovasi ini. Contoh yang paling dekat adalah GO-Bluebird, di sini kita bisa melihat GO-JEK bisa berkolaborasi dengan Bluebird yang tadinya berdemo dan tidak menginginkan keberadaan inovasi ini.
Industri Manufaktur Jadi Indikator Revolusi Industri 4.0
Bergabungnya Bluebird dengan GO-JEK

Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0

Sebenarnya Revolusi Industri ini terjadi karena di negara-negara Eropa sedang kekurangan tenaga kerja. Kemudian industri di negara-negara Eropa menggantikannya dengan cara menggunakan teknologi.

Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0Untuk di Indonesia sendiri, penggunaan teknologi bisa saja meningkatkan produktifitas industri tersebut, tetapi akan mengurangi jumlah partisipan pekerja dalam dunia industri, sehingga akan membuat tingkat pengangguran di Indonesia juga meningkat.

Apalagi, menurut sebuah penelitian yang di lakukan oleh Crish Manning dan Russath, dari Australian National University, dari tahun 2007 hingga saat ini tingkat produktivitas rata-rata orang Indonesia cenderung terhenti atau bertahan di posisi yang sama, tetapi upah pekerjanya terus meningkat.

Itulah yang membuat biaya produksi di Indonesia menjadi meningkat, kemudian membuat beberapa investor mengalihkan investasinya tidak ke negara Indonesia, tetapi ke negara-negara Asean lainnya yang memiliki biaya produksi lebih murah.

Lalu bagaimana cara menghadapi masalah ini?
Dr. Fithra Faisal Hastiadi, dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa, masalah dari produktivitas serta kapasitas tenaga kerja ini bisa di atasi dengan bekerjanya 4 lini yang ada di Indonesia, yaitu:

  1. Pelaku Bisnis

    Sebagai tempat berjalannya suatu industri.
    Making Indonesia 4.0: Strategi RI Masuki Revolusi Industri Ke-4
  2. Universitas

    Sebagai tempat pengembangan inovasi dan pelatihan dalam dunia kerja.
    Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
  3. Pemerintah

    Sebagai pemberi bantuan anggaran untuk pelatihan tenaga kerja di Indonesia.
    Revolusi Industri 4.0: Peningkatan Produktivitas Hingga Kunci Kepercayaan Konsumen
  4. Komunitas

    Sebagai orang yang terus di latih dan di berdayakan.
    Mengulas Target Pemerintah dalam Era Revolusi Industri Ke-4
Pelaku bisnis disini sebagai tempat berjalannya suatu industri, harus mencoba untuk memberdayakan suatu komunitas atau orang yang sangat dekat dengan industri yang dikelola, agar produktivitas bisa lebih di kembangkan. Kemudian peran pemerintah untuk lebih proaktif dalam memberikan anggaran untuk para tenaga kerja.

Meningkatkan Produktivitas Industri Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0Kemudian program pendidikan yang seharusnya dekat dengan industri, tetapi sangat jauh dengan kepentingan industri di Indonesia. Sebagai contoh Balai Latihan Kerja, yang kita tahu banyak sekali orang yang masih belum memiliki skill disana, tetapi masih banyak di huni oleh lulusan SMK. Padahal lulusan SMK, seharusnya adalah lulusan yang bisa langsung berada di dunia industri tersebut.

Di Indonesia sendiri masih banyak juga lulusan SMK yang malah masih ingin melanjutkan ke jenjang Universitas, padahal lulusan SMK adalah lulusan yang di harapkan mampu langsung terjun di dunia kerja atau industri.

Kemudian setelah lulus dari Universitas, lulusan-lulusan ini masih butuh pelatihan kerja pada saat masuk ke dalam sebuah perusahaan, sehingga membuang biaya produksi dalam suatu perusahaan. Ini artinya lulusan Universitas sendiri juga bukanlah lulusan yang siap bekerja, tapi lulusan Universitas adalah lulusan yang siap di latih kembali.

Memang banyak sekali tantangan yang akan di hadapi pada era Revolusi Industri 4.0 ini. Untuk itu di butuhkan kolaborasi dari semua sektor atau semua lini, yaitu Pelaku Bisnis, Universitas, Pemerintah, dan Komunitas.

Demikian artikel mengenai cara meningkatkan produktivitas dalam dunia industri Indonesia pada era Revolusi Industri 4.0. Bagi kalian yang ingin menggunakan Hosting Terbaik yang ada di Indonesia, kalian bisa membeli layanan ini di Niagahoster.